Sabtu, 22 November 2014

Mt. Arjuno Via Sengon Purwosari Jawa Timur



Catatan sebuah Perjalanan yang cukup melelahkan dan sedikitis mistik, kalian boleh nuduh aku lebay atau melebih-lebihkan cerita, percaya syukur ga percaya ya ndak papa, aku cuma bagi pengalamanku dan itu real gda yang aku lebihkan atau membuat tulisanku ini terlihat palsu, pengalaman yang sedikit membuatku trauma dengan Mt. Arjuno.

Sore itu jam 4, hujan rintik-rintik mengguyur kota Pandaan, aku dan tim Blackbox Adventure tetap memaksakan untuk berangkat ke Mt. Arjuno via Sengon Puwosari, perjalanan dari kota Pandaan ke Purwosari sekitar 45menit dengan membawa sepeda motor. Jika kalian tidak membawa kendaraan, dari Terminal Pandaan kalian bisa naik angkot atau bus jurusan Malang, bilang sama pak kernet turun pertigaan Sengon Purwosari, lalu dari sengon kalian naik ojek menuju Pos Arjuno, mungkin sedikit mahal karena memang dari sengon ke pos arjuno sekitar 45 menit.  

Waktu menunjukan pukul 7 malam. Sampai di pos Arjuno kita cari parkir motor, ternyata disana rumah warga yang dijadikan parkiran motor, hujan semakin lebat dan kita memutuskan untuk break sambil menunggu hujan reda, lalu aku minta anter temenku buat buang air kecil, aku ijin sama yang punya rumah buat ke belakang, lah kok sampe belakang isinya sapi, dududuh …meskipun sapinya di iket tapi dia bisa jalan selangkah 2 langkah, nah posisinya si sapi itu deket sama si WC, nah Wcnya ini ala kadarnya, cuma ditutup kek tirai setengah badan dan gda pintu,astaga…daripada aku ngompol jadi aku paksain aja pipis disitu sambil diliatin si sapi, enak bener itu sapi liatin orang pipis >.<, gapapa deh masih sapi yang penting bukan sapi’i, ribet urusanya.

“Tik tok tik tok” suara apa ya? Langsung tancap gas ke depan, ujan-ujan makan baso ga pake saos kecap cabenya 2 sendok, temenku habis 2 mangkok, subehannallah doyan ta gragas! *colek jackwolfskin
Sambil makan baso, si yang punya rumah crita, katanya ada orang meninggal di pos tampuono karena sesak nafas, baru tadi siang mayatnya dibawa dari pos tampuono  menuju pemukiman warga, dan saat itu aku mulai horror, lalu si bapak crita lagi katanya kemaren ada pendaki yang hilang dipuncak belom ditemukan, seorang ayah dan anaknya, kalo ga salah dari sidoarjo. Saat itu cuaca emang ga dukung banget kalo muncak, warga disana sudah mengingatkan jangan ke puncak karena cuaca lagi ga bersahabat.

Hujan sedikit  reda tapi masih gerimis, sekitar jam 8 malam kita nekat untuk jalan pelan-pelan menggunakan jas hujan, sebelum berangkat kita kumpul dan berdoa, tak lupa yelyel Blackbox Adventure biar tetep semangat, temenku namanya mas jecko memimpin yelyelnya dia berteriak “ BLACKBOX ADVENTURE!!!!” kita semua jawab “ HUH HAH JOSSS”.


Setapak demi setapak kita lalui di jalan yang becek gda ojeck, gelap gulita disepanjang jalan itu, bahkan bintangpun tak terlihat, kita hanya menggunakan headlamp yang kita tempelkan di jidat untuk berjalan. Perjalanan sekitar 2jam kita sudah menemukan Pos ke dua yaitu Pos Oento boego, disana kita disambut patung ular naga gede banget dan beberaa bangunan seperti tempat sakral, benar saja, memang Mt. Arjuno ini terkenal dengan kemistikanya, aku denger-denger katanya si disana tempat pesugihan sama tempat cari jodoh, dan itu kita bisa lihat di via sengon aja. semakin kita mendekati tempat sakral itu bau kemenyanpun semakin tercium, disana kita break sejenak, ada bapak-bapak yang menyambut kita. Mungkin dia juru kunci di pos itu, entahlah…dan lagi-lagi beliau crita kalo ada orang meninggal tadi siang. Si bapak suruh hati-hati aja. Nyaliku semakin menyusut lama-lama dipos itu gara-gara aku ngelihat ada  orang bertapa. >.<
Pos 1 Goa Onto boego saat siang hari


Ga lama kita jalan lagi, perjalanan kurang lebih 2jam,  kita sampe di Pos II Tampuono,  pos tampuono itu tempat orang yang meninggal, jadi dia meninggalnya di anak tangga yang kita lewatin, aduhh horror! lagi-lagi bau kemenyan juga,  semakin kita naik beberapa rumah kayu mulai terlihat, ntahlah itu rumah buat apa dan untuk apa, bayangkan ditengah hutan ada rumah, tapi tidak berpenghuni, jadi para pendaki bisa istirahat dirumah itu,  ga hanya rombongan dari kita aja, ternyata ada  1 rombongan juga. Saat kita masuk disalah satu rumah disana, ada 3 pendaki 2 cwe 1 cowo dari pasuruan, kita tidur rame-rame disana.


Detik-detik yang buat aku trauma ya di paragraph ini, WARNING!! dimohon jangan baca tulisanku saat malam hari dan gelap, apalagi gda temen.haha

Ok aku lanjutin ya, jadi semakin malam semuanya tertidur pulas, entah kenapa  aku ga bisa tidur, dirumah itu emang gda cahaya, Cuma ada obor yang bisa menerangi kami. Perasaanku dari berangkat itu uda ga enak+takut gara-gara suasana mistik di gunung arjuno.  Waktu pukul jam 2 pagi, obor tiba-tiba mati, entah mungkin tertiup angin, aku selalu berfikir positif saat itu. 

Aku mencoba memejamkan mata dengan membaca beberapa doa, rasanya semakin aku banyak baca doa semakin ga enak perasaanku, aku mencoba tenang saat mataku tetap terpejam, tiba-tiba secara ga langsung aku sesak napas, semakin aku melawan ingin bernafas semakin keras tekanan yang aku rasain di dadaku, aku panik dan teriak memanggil temenku disebalah tapi teriakanku ga keluar suara. padahal aku sekuat tenaga melawan, lalu saat itu aku mencoba tenang dan membaca ayat kursi dengan keadaan dadaku masih tertekan, aku coba buka mata dan subehanallah apa salahku sampai aku melihat pocong didepanku, aku berucap “ ya allah, ya allah, ya allah dengan pandangan kosong, temenku dewi disebalah terbangun gara-gara aku mengucap nama allah begitu keras, dia mencoba menyadarkan kondisiku yang sperti itu, saat aku melihat dan buka mata ga lama tekanan itu terlepas dan mahluk itu juga gda dalam hitungan detik. 
 Ini bukan pertama kalinya aku melihat pocong, sebelumnya aku pernah melihat dirumahku sendiri. 

Saat itu aku langsung membangunkan temenku dan bilang ke dia “ bacain aku ayat kursi,please bacain” “ km kenapa,km kenapa” temenku hanya panik aja dan aku merem semerem meremnya, otak rasanya masih terbayang sosok yang tinggi besar dengan bungkusan kain kafan, otomatis aku nangis ketakutan, si dewi malah meluk aku juga dia ikut ketakutan, bukanya nenangin  -_-

Dan temenku segera cari headlamp buat penerangan, semua headlamp dinyalakan sama dia, dan membangunkan semua anak-anak yang sedang tertidur pulas. Semuanya bingung dong kenapa pada dibangunin. Awalnya aku ga crita, tapi lama-lama aku ketakutan sendiri, badan gemeteran ga karuan, aku cerita ke 2 temenku cowok , lalu mereka mencoba menenangkanku dan menyuruhku tidur kembali, mereka berjanji jagain ga tidur sampai pagi. Aku sedikit tenang dengan janji mereka.

Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, semua terbangun dan membicarakan kejadian semalam, ada yang ga percaya ada yang percaya. Akhirnya memutuskan untuk pulang saja, perasaan makin ga enak aja kalo aku nerusin perjalanan, masalahnya saat aku tidur aku mimpi kejadian aneh saat kita pulang nanti, aku mimpi ketemu batu gede ada tulisan MTS diatasnya ada sesajen bunga. Halah Cuma mimpi aja, aku mah cuek.

Pagi hari 

Tapi ke egoisan anak-anak muncul setelah aku bilang perjalanan jangan diterusin, semua niatnya itu kesana buat muncak bukan untuk pulang di pertengahan jalan. Dengan terpaksa aku nurutin permintaan anak-anak. Pagi itu kami prepare dan bersih-bersih badan, di bawah rumah pos tampuono terdapat sebuah kolam dan makam bertuliskan “ sendang dewi kunti” anehnya saat kita kesana ada 1keluarga yang sedang melakukan ritual, mereka mandi dikolam bertabur bunga-bunga, aku ga tau apa yang dilakukan orang-orang itu >.<

Sendang dewi kunti



Setelah semua sudah siap, kita jalan lagi menuju Pos 3 eyang sakri, perjalanan sekitar 1jam, dan kita berpapasan dengan 2 orang lelaki dengan keadaan berjalan pincang, kayaknya si dia habis jatoh, lalu kita berpapasan lagi dengan 1 orang, dia break ditempat kita break, lalu kita ngbrol sebentar, dan dia menceritakan bahwa 2 orang laki-laki yang berjalan pincang tersebut orang yang menghilang di puncak arjuno, mereka ditemukan berpisah, sang ayah ditemukan dibilik goa, sedangkan sang anak di utara goa, mereka terkena hipotermia sampai akhirnya ga kuat jalan, salah satu penyakit gunung yang mematikan, aku saranin kalo digunung kita harus pake jaket tebel dan peralatan yang bener-bener bisa mengamankan kita. jangan ngeremehin keselamatan pokona mah. dipos eyang sakri lagi-lagi ada kuburan dan bau kemenyan, tapi gapapa, Alhamdulillah ayah dan sang anak bisa ditemukan dan pulang dengan selamat.

Saat break menuju pos 3 eyang sakri 


Pos 3 Eyang Sakri


Lalu kita melanjutkan perjalanan menuju pos  4 eyang semar,  kita break sejenak dimakam eyang semar, disitu suasana mistik semakin terasa, jadi disekitar makam banyak foto-foto berserakan, entah apa yang dimaksud kenapa banyak foto disana, mungkin benar untuk cari jodoh.entahlah..hanya eyang semar dan teman-temanya yang tau.
 Pos 4 Eyang Semar


2jam perjalanan kita sampai di pos 5 eyang mangkutoromo, sebuah candi dengan batu dan bendera hijau diatas makam, yang lebih horor ada orang bertapa pakai baju putih dengan anjing hitamnya, nama anjingnya ireng. Ternyata bapak-bapak yang lagi tapa pake baju putih itu juru kunci Mt. Arjuno. Gilaa men beliau tiap hari disana memanfaatkan apa yang alam punya. Dia hanya seorang diri dengan anjingnya si ireng itu.

Pos 5 eyang mangkutoromo


Dipos 5 eyang mangkutoromo juga terdapat pondok untuk para pendaki, sebenarnya si itu tempat tinggal pak juru kunci, Cuma saking gedenya jadi bisa nampung 30 orang lebih. Tapi kita ga ngecamp disana, kita buat tenda sendiri di belakang pondok. Kita istrahat total biar besok bisa ke puncak, lagi-lagi aku tidur dijaga, karena masih bener-bener parno kejadian kemaren.


waktu menunjukkan jam 2 pagi, temenku mas jeko membangunkan kami yang tertidur pulas untuk segera prepare ke puncak, dan ternyata cuaca sangat buruk, para rombongan lainya juga tidak ada yang meneruskan perjlanan. Semua kecewa dan kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sampai sepilar saja, sepilar berjarak sangat dekat dengan pos 5, Cuma kita harus menaiki anak tangga sekitar 80 anak tangga. 
Sepilar

Dan lagi-lagi ada orang yang melakukan ritual di sepilar, mereka bertapa setelah itu melakukan putaran di sela-sela tumpukan batu. Entah ilmu apa yang merepa terapkan.

Sela tumpukan batu disepilar


Kita menuju pulang sebelum malam datang, dipertengahan jalan aku melihat batu gede bertuliskan MTS dan ada sesajen bunga, persis banget sama di mimpiku yang aku critain di atas, teman-temanku pun kaget, kenapa mimpi yang aku critain kejadian beneran, astaga susah banget dijelaskan dengan kata-kata, bener-bener kejadian aneh seumur hidupku, aku ga ngerti apa maksud semua ini.
Dan kita ga berlama-lama disana, langsung aja jalan lagi menuju arah pulang, kita hanya berhara semua baik-baik saja. Itu perjalananku menuju puncak arjuno, gimana perjalananmu?

1 komentar:

  1. keren banget sis, kalo misal ingin tau beberapa legenda di pos-pos pendakian gunung arjuna bisa cek disini

    BalasHapus