Jumat, 14 November 2014

B29 – B30 Negri diatas Awan desa Argosari Lumajang Jawa Timur



Apa itu B29-B30? Kata warga disana si Bromo 29 dan Bromo 30, tapi ada yang bilang lagi bukit 29 dan bukit 30, ya aku simpulkan saja Bukit Bromo 29 dan 30, kenapa Bromo? Karena B29-B30 itu terletak di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tepatnya di desa Agrosari dengan ketinggian 2000 mdpl, bayangin aja ada desa setinggi itu dan pertama kali kita masuk desa itu disambut gapura dengan tulisan “ Selamat Datang di desa Agrosari, negri diatas awan”. Kebayang dong ya sampe sana gimana, langsung deh aku critain.

Aku sama temen-temenku berangkat dari pandaan pasuruan jawa timur, kita pilih jalur terdekat yaitu lewat lumajang dengan menunggani kuda besi, sebenernya ada 2 jalur, bisa lewat malang se arah sama semeru bisa juga lewat lumajang arah senduro, dan ternyata perjalanan sangat melelahkan, berangkat jam 7 malam sampai sana jam 10 malam, itupun masih sampai lumajang belom sampai di B29, kita Tanya-tanya sama tukang becak arah ke B29 semakin lama jalan semakin kecil memasuki desa-desa terpencil, semakin jauh perjalanan kita dingin semakin mencekam, brrrr…aku paling ga kuat sama dingin.

Semakin mendekati jalur B29 semakin banyak pula bapak ojek yang menawarkan jasanya untuk menuju kesana,kenapa mereka menawarkan ojek?because karena track B29 itu ga bisa dilewatin mobil, hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki dan motor saja, dan motornya pun harus motor yang bener-bener kuat, aku kesana bawa revo,vario techno sama supra fit, dan asal kalian tau yang paling cepet sampenya itu si revo, haha benar saja cepet, orang temenku bawa revo kayak bawa motor trail, ngepot sana ngepot sini, jatuh berulang kali juga, gimana ga jatoh jalurnya itu nanjak terus tanah dengan bebatuan gede-gede, ampun dah pokonya, cwek jangan coba-coba nekat kesana bawa motor, harus cewok yang bawa,  kalo mau naik ojek silahkan hanya 20.000rb saja loh. 

Disepanjang perjalanan banyak banget orang yang nyerah bawa motor, mereka miemilih jalan kaki dan menuntun motornya, karena emang bahaya banget cuy, dan akhirnya kita sampai diloket untuk membeli tiket seharga 2000, disitu juga disediakan parkir motor bagi yang mau jalan kaki, kami istirahat sebentar untuk mengambil nafas panjang setelah berjamjam menghirup tanah, aku saranin kalian bawa masker, kalo ga bawa masker dijamin upil kalian pasti bercampur tanah. Masalahnya temenku, sebut saja mba munaroh dia muntah ditengah jalan gara-gara kebanyakan hirup tanah, salahnya dia ga pake masker, tapi semua teratasi dengan baik-baik saja. Ditempat loket juga ada yang jualan baso dengan harga 10.000, surga banget rasanya digunung makan baso ga pake saos kecap cabenya 2 sendok,perjalanan dari lumajang ke B29 sekitar 2 jam.

Setelah kita makan baso kita lanjut lagi, aku dan 3 temenku memutuskan jalan kaki, because karena makin lama jalanya makin horror, yang lainya tetep bawa motor, dan perjalanan dari loket ke b29 1jam. Setelah lama kita berjalan aku menemukan kehidupan disbuah bukit ‘’ kok kelip-kelip ya, ucapku, wah uda deket nih” semakin semangat dong ya, setapak demi setapak aku lewatin akhirnya kita sampai di Puncak Bukit B29, horeee gelap ga kliatan apa-apa -__- , yang terlihat hanya warung dan gorenganya yang menggoda hasratku untuk segera menyantapnya, aku duduk disitu sambil nunggu yang lain, aku melihat kanan kiri mencari tempat untuk mendirikan tenda, kok ya susah amat. 

Akhirnya aku dan teman-teman memutuskan untuk tetep melanjutkan perjalanan ke B30, perjalanan dari B29 ke B30 ditempuh dengan motor hanya 15menit, dan akhirnya aku melihat bendera sang saka merah putih berdiri kokoh dengan bangganya memperlihatkan kekayaan Indonesia, disana sudah banyak teman-teman yang baru saja datang dan mendirikan tenda, akhirnya kita ikutan cari tempat yang nyaman, para women series istirahat dengan membuat api unggun untuk sekedar meghangatkan tubuh. Sedangkan men series membuat tenda,dan lagi-lagi dipuncak B30 ada tulisan sedia; nasi soto,pecel dan popmie, astaga busset ada warung yang menawarkan makanan lezat, dan itu warung limited edition. Doi buka sabtu-minggu doang, so kalian kalo ke B29-B30 ga usa berat-berat bawa logistic, bensin aja sedia disana kalo kalian haus, hahaha

Tenda sudah jadi kita semua istirahat, sekitar jam 2 pagi ada badai dengan angin yang begitu kencang, tenda kami bergoyang-goyang layaknya inul daratista, jam 4 pagi aku bangun dan membuka tenda rambutku yang panjang terurai terkibas-kibas karena angin yang meniupku, berasa seperti iklan gadis sunsilk. Sepertinya cuaca ga bersahabat kita ga dapet sunrise  disana, ga dapet awan yang menyelimuti bukit itu, but alam selalu menyajikan ke indahan yang luar biasa, yess…..gunung bromo, semeru  dan gunug batok dengan bangganya pamer kegagahanya dimataku pagi-pagi, subehanallah…..

Nah setelah itu kita putuskan pulang untuk  lewat malang tumpang,ditengah jalan  apesnya si revo ban bocor, aduhh gda tambal ban kan, akupun sama temenku bodo amat ban bocor tetep jalan aja, mau gimana lagi dong, dan aku inget diranu pane itu ada bengkel buat tambal ban, so kita tetep aja gas pool, Aku saranin kalo temen-temen mau ke B29-B30 lewat jalur tumpang malang aja, jalanya ga seserem dilumajang. Lebih cepet juga, kita juga bisa mampir ke Ranupane semeru sembari istirahat. Hati-hati dijalan ya…

Ini dia oleh-olehnya di B29-B30


1 komentar:

  1. sorry nanya bukannya jalur tumpan malang ke B29 atau B30 lewat jalur single trek ? Dan lewat jurang gitu ? Atau ada jalan yang lain?

    BalasHapus