Catatan
sebuah Perjalanan yang cukup melelahkan dan sedikitis mistik, kalian boleh
nuduh aku lebay atau melebih-lebihkan cerita, percaya syukur ga percaya ya ndak
papa, aku cuma bagi pengalamanku dan itu real gda yang aku lebihkan atau
membuat tulisanku ini terlihat palsu, pengalaman yang sedikit membuatku trauma
dengan Mt. Arjuno.
Sore itu
jam 4, hujan rintik-rintik mengguyur kota Pandaan, aku dan tim Blackbox
Adventure tetap memaksakan untuk berangkat ke Mt. Arjuno via Sengon Puwosari,
perjalanan dari kota Pandaan ke Purwosari sekitar 45menit dengan membawa sepeda
motor. Jika kalian tidak membawa kendaraan, dari Terminal Pandaan kalian bisa
naik angkot atau bus jurusan Malang, bilang sama pak kernet turun pertigaan
Sengon Purwosari, lalu dari sengon kalian naik ojek menuju Pos Arjuno, mungkin
sedikit mahal karena memang dari sengon ke pos arjuno sekitar 45 menit.
Waktu
menunjukan pukul 7 malam. Sampai di pos Arjuno kita cari parkir motor, ternyata
disana rumah warga yang dijadikan parkiran motor, hujan semakin lebat dan kita
memutuskan untuk break sambil menunggu hujan reda, lalu aku minta anter temenku
buat buang air kecil, aku ijin sama yang punya rumah buat ke belakang, lah kok
sampe belakang isinya sapi, dududuh …meskipun sapinya di iket tapi dia bisa
jalan selangkah 2 langkah, nah posisinya si sapi itu deket sama si WC, nah
Wcnya ini ala kadarnya, cuma ditutup kek tirai setengah badan dan gda
pintu,astaga…daripada aku ngompol jadi aku paksain aja pipis disitu sambil
diliatin si sapi, enak bener itu sapi liatin orang pipis >.<, gapapa deh
masih sapi yang penting bukan sapi’i, ribet urusanya.
“Tik tok
tik tok” suara apa ya? Langsung tancap gas ke depan, ujan-ujan makan baso ga
pake saos kecap cabenya 2 sendok, temenku habis 2 mangkok, subehannallah doyan
ta gragas! *colek jackwolfskin
Sambil
makan baso, si yang punya rumah crita, katanya ada orang meninggal di pos
tampuono karena sesak nafas, baru tadi siang mayatnya dibawa dari pos
tampuono menuju pemukiman warga, dan
saat itu aku mulai horror, lalu si bapak crita lagi katanya kemaren ada pendaki
yang hilang dipuncak belom ditemukan, seorang ayah dan anaknya, kalo ga salah
dari sidoarjo. Saat itu cuaca emang ga dukung banget kalo muncak, warga disana
sudah mengingatkan jangan ke puncak karena cuaca lagi ga bersahabat.
Hujan
sedikit reda tapi masih gerimis, sekitar
jam 8 malam kita nekat untuk jalan pelan-pelan menggunakan jas hujan, sebelum
berangkat kita kumpul dan berdoa, tak lupa yelyel Blackbox Adventure biar tetep semangat, temenku namanya mas jecko
memimpin yelyelnya dia berteriak “ BLACKBOX ADVENTURE!!!!” kita semua jawab “ HUH HAH JOSSS”.
Setapak
demi setapak kita lalui di jalan yang becek gda ojeck, gelap gulita disepanjang
jalan itu, bahkan bintangpun tak terlihat, kita hanya menggunakan headlamp yang
kita tempelkan di jidat untuk berjalan. Perjalanan sekitar 2jam kita sudah
menemukan Pos ke dua yaitu Pos Oento boego, disana kita disambut patung ular
naga gede banget dan beberaa bangunan seperti tempat sakral, benar saja, memang
Mt. Arjuno ini terkenal dengan kemistikanya, aku denger-denger katanya si
disana tempat pesugihan sama tempat cari jodoh, dan itu kita bisa lihat di via
sengon aja. semakin kita mendekati tempat sakral itu bau kemenyanpun semakin
tercium, disana kita break sejenak, ada bapak-bapak yang menyambut kita.
Mungkin dia juru kunci di pos itu, entahlah…dan lagi-lagi beliau crita kalo ada
orang meninggal tadi siang. Si bapak suruh hati-hati aja. Nyaliku semakin
menyusut lama-lama dipos itu gara-gara aku ngelihat ada orang bertapa. >.<
Pos 1 Goa Onto boego saat siang hari
Ga lama
kita jalan lagi, perjalanan kurang lebih 2jam, kita sampe di Pos II Tampuono, pos tampuono itu tempat orang yang meninggal,
jadi dia meninggalnya di anak tangga yang kita lewatin, aduhh horror! lagi-lagi
bau kemenyan juga, semakin kita naik beberapa
rumah kayu mulai terlihat, ntahlah itu rumah buat apa dan untuk apa, bayangkan
ditengah hutan ada rumah, tapi tidak berpenghuni, jadi para pendaki bisa
istirahat dirumah itu, ga hanya
rombongan dari kita aja, ternyata ada 1
rombongan juga. Saat kita masuk disalah satu rumah disana, ada 3 pendaki 2 cwe
1 cowo dari pasuruan, kita tidur rame-rame disana.
Detik-detik
yang buat aku trauma ya di paragraph ini, WARNING!! dimohon jangan baca
tulisanku saat malam hari dan gelap, apalagi gda temen.haha
Ok aku lanjutin ya, jadi semakin malam
semuanya tertidur pulas, entah kenapa
aku ga bisa tidur, dirumah itu emang gda cahaya, Cuma ada obor yang bisa
menerangi kami. Perasaanku dari berangkat itu uda ga enak+takut gara-gara
suasana mistik di gunung arjuno. Waktu
pukul jam 2 pagi, obor tiba-tiba mati, entah mungkin tertiup
angin, aku selalu berfikir positif saat itu.
Aku mencoba
memejamkan mata dengan membaca beberapa doa, rasanya semakin aku banyak baca
doa semakin ga enak perasaanku, aku mencoba tenang saat mataku tetap terpejam,
tiba-tiba secara ga langsung aku sesak napas, semakin aku melawan ingin
bernafas semakin keras tekanan yang aku rasain di dadaku, aku panik dan teriak
memanggil temenku disebalah tapi teriakanku ga keluar suara. padahal aku sekuat
tenaga melawan, lalu saat itu aku mencoba tenang dan membaca ayat kursi dengan
keadaan dadaku masih tertekan, aku coba buka mata dan subehanallah apa salahku
sampai aku melihat pocong didepanku, aku berucap “ ya allah, ya allah, ya allah
dengan pandangan kosong, temenku dewi disebalah terbangun gara-gara aku
mengucap nama allah begitu keras, dia mencoba menyadarkan kondisiku yang sperti
itu, saat aku melihat dan buka mata ga lama tekanan itu terlepas dan mahluk itu
juga gda dalam hitungan detik.
Ini bukan pertama kalinya aku melihat pocong,
sebelumnya aku pernah melihat dirumahku sendiri.
Saat itu aku langsung membangunkan
temenku dan bilang ke dia “ bacain aku ayat kursi,please bacain” “ km kenapa,km
kenapa” temenku hanya panik aja dan aku merem semerem meremnya, otak rasanya
masih terbayang sosok yang tinggi besar dengan bungkusan kain kafan, otomatis
aku nangis ketakutan, si dewi malah meluk aku juga dia ikut ketakutan, bukanya nenangin -_-
Dan
temenku segera cari headlamp buat penerangan, semua headlamp dinyalakan sama dia,
dan membangunkan semua anak-anak yang sedang tertidur pulas. Semuanya bingung
dong kenapa pada dibangunin. Awalnya aku ga crita, tapi lama-lama aku ketakutan
sendiri, badan gemeteran ga karuan, aku cerita ke 2 temenku cowok , lalu mereka
mencoba menenangkanku dan menyuruhku tidur kembali, mereka berjanji jagain ga
tidur sampai pagi. Aku sedikit tenang dengan janji mereka.
Waktu
menunjukkan pukul 7 pagi, semua terbangun dan membicarakan kejadian semalam,
ada yang ga percaya ada yang percaya. Akhirnya memutuskan untuk pulang saja,
perasaan makin ga enak aja kalo aku nerusin perjalanan, masalahnya saat aku
tidur aku mimpi kejadian aneh saat kita pulang nanti, aku mimpi ketemu batu
gede ada tulisan MTS diatasnya ada sesajen bunga. Halah Cuma mimpi aja, aku mah
cuek.
Pagi hari
Tapi ke
egoisan anak-anak muncul setelah aku bilang perjalanan jangan diterusin, semua niatnya itu
kesana buat muncak bukan untuk pulang di pertengahan jalan. Dengan terpaksa aku
nurutin permintaan anak-anak. Pagi itu kami prepare dan bersih-bersih badan, di
bawah rumah pos tampuono terdapat sebuah kolam dan makam bertuliskan “ sendang
dewi kunti” anehnya saat kita kesana ada 1keluarga yang sedang melakukan
ritual, mereka mandi dikolam bertabur bunga-bunga, aku ga tau apa yang
dilakukan orang-orang itu >.<
Sendang dewi kunti
Setelah
semua sudah siap, kita jalan lagi menuju Pos 3 eyang sakri, perjalanan sekitar
1jam, dan kita berpapasan dengan 2 orang lelaki dengan keadaan berjalan
pincang, kayaknya si dia habis jatoh, lalu kita berpapasan lagi dengan 1 orang,
dia break ditempat kita break, lalu kita ngbrol sebentar, dan dia menceritakan
bahwa 2 orang laki-laki yang berjalan pincang tersebut orang yang menghilang di
puncak arjuno, mereka ditemukan berpisah, sang ayah ditemukan dibilik goa,
sedangkan sang anak di utara goa, mereka terkena hipotermia sampai akhirnya ga
kuat jalan, salah satu penyakit gunung yang mematikan, aku saranin kalo
digunung kita harus pake jaket tebel dan peralatan yang bener-bener bisa
mengamankan kita. jangan ngeremehin keselamatan pokona mah. dipos eyang sakri
lagi-lagi ada kuburan dan bau kemenyan, tapi gapapa, Alhamdulillah ayah dan
sang anak bisa ditemukan dan pulang dengan selamat.
Saat break menuju pos 3 eyang sakri
Pos 3 Eyang Sakri
Lalu
kita melanjutkan perjalanan menuju pos 4
eyang semar, kita break sejenak dimakam
eyang semar, disitu suasana mistik semakin terasa, jadi disekitar makam banyak
foto-foto berserakan, entah apa yang dimaksud kenapa banyak foto disana,
mungkin benar untuk cari jodoh.entahlah..hanya eyang semar dan teman-temanya
yang tau.
Pos 4 Eyang Semar
2jam
perjalanan kita sampai di pos 5 eyang mangkutoromo, sebuah candi dengan batu
dan bendera hijau diatas makam, yang lebih horor ada orang bertapa pakai baju
putih dengan anjing hitamnya, nama anjingnya ireng. Ternyata bapak-bapak yang
lagi tapa pake baju putih itu juru kunci Mt. Arjuno. Gilaa men beliau tiap hari
disana memanfaatkan apa yang alam punya. Dia hanya seorang diri dengan
anjingnya si ireng itu.
Pos 5 eyang mangkutoromo
Dipos 5
eyang mangkutoromo juga terdapat pondok untuk para pendaki, sebenarnya si itu
tempat tinggal pak juru kunci, Cuma saking gedenya jadi bisa nampung 30 orang
lebih. Tapi kita ga ngecamp disana, kita buat tenda sendiri di belakang pondok.
Kita istrahat total biar besok bisa ke puncak, lagi-lagi aku tidur dijaga,
karena masih bener-bener parno kejadian kemaren.
waktu menunjukkan jam 2 pagi, temenku mas jeko
membangunkan kami yang tertidur pulas untuk segera prepare ke puncak, dan
ternyata cuaca sangat buruk, para rombongan lainya juga tidak ada yang meneruskan
perjlanan. Semua kecewa dan kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sampai
sepilar saja, sepilar berjarak sangat dekat dengan pos 5, Cuma kita harus
menaiki anak tangga sekitar 80 anak tangga.
Sepilar
Dan
lagi-lagi ada orang yang melakukan ritual di sepilar, mereka bertapa setelah
itu melakukan putaran di sela-sela tumpukan batu. Entah ilmu apa yang merepa
terapkan.
Sela tumpukan batu disepilar
Kita
menuju pulang sebelum malam datang, dipertengahan jalan aku melihat batu gede bertuliskan
MTS dan ada sesajen bunga, persis banget sama di mimpiku yang aku critain di
atas, teman-temanku pun kaget, kenapa mimpi yang aku critain kejadian beneran,
astaga susah banget dijelaskan dengan kata-kata, bener-bener kejadian aneh
seumur hidupku, aku ga ngerti apa maksud semua ini.
Dan kita
ga berlama-lama disana, langsung aja jalan lagi menuju arah pulang, kita hanya
berhara semua baik-baik saja. Itu perjalananku menuju puncak arjuno, gimana
perjalananmu?
keren banget sis, kalo misal ingin tau beberapa legenda di pos-pos pendakian gunung arjuna bisa cek disini
BalasHapus