Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu,
masih seperti dulu tiap sudut menyapaku, bersahabat penuh selaksa makna.
Terhanyut aku akan nostalgia saat kita
sering luangkan waktu, nikmati bersama suasana Jogja….
Hehe salah satu lagu favoritku dari Kla Project
judulnya Yogyakarta, kota ini memang bikin kangen, ngga ada bosenya ke Jojga,
Mulai dari kuliner, masyarakat yang ramah, adat istiadatnya, kita harus bangga
jadi penduduk Indonesia terutama tanah jawa, salah satu warisan nenek moyang
kita yang begitu luar biasa dan sudah menjadi salah satu ke ajaiban dunia yaitu
Candi Borobudur.
Tapi kali ini aku nggak bahas soal candi Borobudur
dan teman-temanya, di Yogja nggak hanya
candi aja yang menarik, tapi banyak wisata alam yang perlu kalian explore, dan
aku bakal tulis disini biar kalian tau.
Aku dan 3 temanku berangkat dari Pandaan sekitar jam
9 malam, perjalanan kita -+ 8 jam, sekitar jam 3.30 pagi kita sudah tiba di Jojga, tapi kita sama sekali ngga ada tujuan, emang
awalnya kita kesana cuma buat nyenengin salah satu temenku yang lagi ulang
tahun.
Akupun ke Jogja Cuma bawa uang ala kadarnya, kita terdamapar di
alun-alun, waktu itu matahari mulai menampakkan wujudnya, semakin terang banyak
orang berdatangan untuk sekedar lari-lari atau senam jamaah, daripa kita disana
ngaplo ( bengong) dan bingung juga mau
kemana karena emang hampir wisata di Jogja aku uda pernah, akhirnya tujuan
utama kita yaitu cari hotel di disekitar
Jl. Malioboro.
Setelah kita muter-muter cari hotel yang murah ngga nemu,
dan akhirnya ada tukang ojek nawarin hotel murah kita ikutin si bapak,
sampailah kita di hotel, kita ditawarin kamar full AC KM dalam dengan harga
250, yang non AC 200, non AC 100,
langsung dah tuh kita kompak pilih yang 100 >.<
Nah setelah kita uda fix pilih kamar dengan harga
yang 100, penjaga hotelpun mengajak kita menuju kamar tersebut, tapi……..kok
malah kita dibawa kluar hotel bukanya ke dalam, salah satu temenku bertanya “
loh pak kok kita malah jalan kluar” bapak pun menjawab “ iya dek, kamar yang
100 memang beda, lokasinya ngga disini, ikutin bapak saja “ . Ok lah ya kita
ngikutin si bapak, kita jalan masuk gang kecil uda gitu ngelewatin rumah-rumah
warga dan beberapa kandang ayam, nah loh, akhirnya kita sampai dikamar
tersebut, rumah nyempil seperti kosan, suasana lembab, gelap dan ngga ada 1
orang pun yang inap disitu, aduh horror sekali >.<, dan pada akhirnya
kita memutuskan untuk pindah kamar saja yg AC+KM dalam, balik lagi kita ke
hotel yg awal ckckck, rempong deh ah mau tidur doang. Kita semua bersih-bersih dan
memutuskan untuk istirahat sejenak.
Disaat semua tertidur, aku yang masih melek, ga tau
kenapa aku susah banget tidur siang hari, apalagi saat itu masih pukul enam
pagi. Jadinya aku browsing aja tempat dijogja yang belom pernah aku kunjungi,
dan tertuju pada desa Wonosari Gunung Kidul, disitu banyak pantai yang masih belom
terjamah, pukul 09.00 alarmku berbunyi saatnya aku membangunkan teman-temanku.
Kita semua on the way ke desa
wonosari Gunung Kidul, dengan bekal penunjuk arah jalan saja, ternyata sejalan
ke arah pantai parang tritis, salah satu temenku belom pernah ke pantai parang
tritis jadi kita semua mampir dulu kesana.
Setelah kita kurang lebih 1 jam
dipantai itu lalu kita melanjutkan perjalanan ke desa Wonosari, dari pantai
parang tritis perjalanan -+ 2jam, nah sampailah kita di loket masuk, jadi
tiketnya itu bisa dipakai masuk ngga hanya satu pantai saja tapi beberapa
pantai yang ada disana, ada pantai Pulang Syawal, Pantai Baron, Pantai Indrayanti
banyak deh , 1 garis pantai sama parang tritis, nah yang paling
favorit itu pantai Indrayanti dan Pulang syawal, langsung dah kita capcus
jelajah satu-satu pantai disana sampai khatam, kapan lagi kan mumpung di Jogja
cuy
Ini nih penampakanya Pantai Indrayanti
Dipantai tersebut terbilang unik soalnya terdapat
sebuah bukit, nama bukitnya itu bukit “Watu
Gilap” dalam bahasa jawa Watu itu artinya batu, sedangkan Gilap artinya cerah,
jadi mungkin bisa dikatakan Bukit Batu yang cerah. Secerah pemandangan dari
atas bukit jika kita menaiki bukit tersebut.
Dipantai tersebut jangan takut kelaparan atau nggak
bisa jajan, disana banyak sekali orang jual makanan, cemilan, bahkan baju apik
khas pantai indrayanti.
Bagi umat muslim juga jangan khawatir karena disana
disediakan mini musola dekat parkiran mobil yang cukup nyaman.
Setelah kita puas berpantai ria, hari sudah malam
kita putuskan untuk balik ke hotel, nah saat kita balik, kita lewat jalan yang
berbeda, nggak disangka-sangka disetengah perjalanan kami melewati sebuah
angkiran dekat jembatan, segerumbulan anak muda sedang menikmati ke indahan
suasana puncak di Jogja, ya itulah “ Bukit Bintang”, kita cukup berdiri
diseblah jembatan saja, pemandangan dibawah sana sungguh luar biasa, lampu yang
menerangi kota Jogja memberi kesan romantis bagi para pasangan yang kesana,
yang jomblo ya kasian deh, hahaha
Ditengah jalan kita tiba-tiba kelaparan, dan
memutuskan untuk mencari hidangan sederhana, apalagi kalo bukan “Sego Kucing
khas Jogja”, murah saja perbungkus 3000 doang, dan itu buat kita nambah-nambah
lagi men.
Akhirnya tibalah kami dihotel, bersih-brsih dan
istirahat sejenak
21.30 alarm hpku berbunyi, tandanya kita harus
bangun dan menikmati suasana Jogja malam hari, nggak afdol rasanya ke Jogja
kalo ga jalan-jalan ke Malioboro, dan aku wajib foto di Jl. Malioboro, karena
berulang kali aku ke Jogja nggak pernah kesampaian buat foto kesana, norak ya, haha
Ini nih fotonya, suit suit
Setelah foto-foto kita lanjutkan untuk hunting
kuliner lagi, yang buat aku penasaran yaitu “oseng-oseng mercon Bu Narti “,
terletak di Jl. KH Ahmad Dahlan, pelopor oseng-oseng mercon di Jogja, sayang
sekali Bu Narti sudah pulang, dan kita Cuma dapet pemandangan lesehan TUTUP,
hmmm
Terpaksa kita coba oseng-oseng mercon yang lain
masih di jalan yang sama, 1porsi 20.000, ampun rasanya meledak dimulut,
pedasnya bikin nagih, jadi itu daging di iris kotak-kotak gitu lalu ditumis
dengan cabe dan bumbu special. Enak dah pokonya, kalian harus coba.
See you Yogyakarta…..
keren.sip pollbpokok.e
BalasHapusthanks sudah mampir
BalasHapusMempesona
BalasHapus